Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

HIPERTENSI dan HIPOTENSI

Pengertian Hipertensi     Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung. Cara Mengukur Tekanan Darah Tekanan darah dibagi 2 menjadi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan saat otot jantung relaksasi, sebelum kembali memompa darah. Dalam pencatatannya, tekanan darah sistolik ditulis lebih dahulu dari tekanan darah diastolik, dan memiliki angka yang lebih tinggi. Menurut perkumpulan dokter jantung di Amerika Serikat, AHA, pada tahun 2017, tekanan darah diklasifikasikan sebagai berikut: Normal:  berada di bawah 120/80 mmHg. Meningkat:  berkisar antara 120-1

ANEMIA

Anemia  (dalam bahasa  Yunani : ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah  sel darah merah  atau jumlah  hemoglobin  ( protein  pembawa  oksigen ) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari  jantung  yang diperoleh dari  paru-paru , dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau  morfologi  sel darah merah,  etiologi  yang mendasari, dan penampakan  klinis . Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan  hemolisis  atau kekurangan pembentukan sel darah merah (  hematopoiesis  yang tidak efektif). Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi  hemoglobin  (Hb) nya kurang dari

VARISES

Pengertian Varises     Varises adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Varises ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol. Varises dapat terjadi di seluruh pembuluh vena dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di area tungkai, terutama betis, karena tekanan besar saat kita berdiri atau berjalan. Varises juga dapat muncul di bagian panggul, anus (wasir), vagina, rahim, atau kerongkongan (varises esofagus). Sebagian besar kasus varises di tungkai dialami oleh wanita dibandingkan pria. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varises, yaitu pertambahan usia, berat badan berlebih (obesitas), faktor keturunan, dan lingkungan kerja yang menyebabkan seseorang harus berdiri dalam jangka waktu lama. Penyebab Varises Pembuluh vena berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh

STROKE

Pengertian Stroke     Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi. Menurut riset kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta penduduk, atau 12 dari 1000 penduduk, menderita stroke dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari 15% kematian di Indon

JANTUNG KORONER

Semoga cepat sembuh, kek! (Sumber: Shutter Stock) Penyakit dan kelainan pada jantung yang pertama adalah angina.  Angina  merupakan kondisi kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen ke otot jantung. Kondisi tersebut menyebabkan dada menjadi nyeri. Penyakit yang kedua disebut dengan aritmia.  Aritmia  adalah gangguan yang mengakibatkan irama jantung tidak teratur. Jantung tidak berdetak secara normal, melainkan menjadi berdetak lebih cepat atau berdetak lebih lambat. Baca Juga:   Apa Saja Gangguan Bioproses Sistem Pencernaan? Penyakit selanjutnya disebut dengan Cardiomyopathy.  Cardiomyopathy  terjadi karena otot jantung melemah. Otot jantung tersebut juga mengalami kelainan, baik secara struktur maupun secara fungsi.  Selain ketiga penyakit yang sudah disebutkan di atas, ada satu penyakit lagi yang sepertinya sudah cukup familiar di kalangan masyarakat. Penyakit tersebut namanya  Penyakit Jantung Koroner (PJK) . PJK terjadi karena pasokan darah yang mengandung banyak oks

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah itu, emang kayak pipa-pipa gitu. Gunanya, ya mengalirkan darah. Masih inget nggak apa aja komposisi dan fungsi tiap darah? Coba cek di  tulisan lama yang ini deh .  Nah, pembuluh darah pada manusia terdiri dari 3 jenis: 1) pembuluh nadi (arteri), pembuluh darah balik (vena), dan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah nadi adalah pembuluh darah yang ngebawa darah keluar  dari jantung.  Sementara pembuluh balik, ya… pembuluh yang bawa darah  balik ke jantung.  Emang sesimpel itu aja sih. Di sisi lain, pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Bisa oksigen, karbon dioksida, nutrien, zat kimia, sampai sisa metabolisme. Lalu, apa selama kita punya pembuluh darah yang baik, maka sistem peredaran darah kita bakal lancar? Ya, nggak juga. Kalau pembuluh darah itu ibarat jalanan, darah itu mobilnya, kita juga perlu pit stop atau markasnya kan. Supaya mobil-mobil ini jalan dengan baik. Di badan kita, organ yang berfun