Langsung ke konten utama

STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR

Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya sudah merupakan akar sejati. Penamaan ini berdasarkan adanya perbedaan dengan struktur akar yang terdapat pada tumbuhan tingkat rendah, misalnya lumut. Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda.
Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya.
Akar memiliki struktur yang amat kuat, hal ini terbukti dengan kemampuannya untuk menerobos beberapa lapisan tanah yang keras. Akar pada tumbuhan dikotil dapat menjalar sangat jauh dari tempat tumbuhnya. Pada tumbuhan karet, akarnya dapat menembus tembok hingga beberapa meter dari tempat tumbuhnya. Kemampuan penjalaran akar ini memungkinkan tumbuhan mengambil berbagai jenis unsur hara dari sekitar tempat tumbuhnya. Kemampuan akar untuk menerobos lapisan tanah ini disebabkan karena akar memiliki lapisan pelindung yang disebut kaliptra (tudung akar). Kaliptra dapat kita temukan pada akar-akar tumbuhan monokotil maupun dikotil.
Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya pada dikotil), dan bulu-bulu akar. Sementara itu, struktur bagian dalam akar (anatomi akar) terbentuk oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat). Bagian-bagian akar tersebut tersusun berurutan dari luar ke dalam.
Untuk mengetahui struktur bagian dalam akar, anda dapat mengamatinya dengan cara membuat irisan melintang pada suatu bagian akar. Berikut akan diuraikan setiap bagian dari anatomi akar.

a. Epidermis

Jaringan epidermis akar merupakan lapisan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel. Keadaan sel-sel yang menyusun epidermis akar sangat rapat, tetapi karena dinding sel epidermisnya tipis, akar mudah ditembus oleh air. Air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya masuk pertama kali melalui rambut-rambut akar, bagian di antara epidermis akar, atau melalui dinding sel epidermis akar itu sendiri. Rambut akar merupakan hasil dari penonjolan epidermis yang arahnya ke luar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini maka permukaan dinding sel akan semakin bertambah luas, sehingga proses penyerapan air akan lebih efisien. Jaringan epidermis pada akar tumbuhan tidak mengandung kutikula. Pada tanaman anggrek terdapat akar yang disebut akar gantung (akar udara). Akar udara ini dapat berkembang menjadi velamen, yaitu jaringan yang hanya terdiri atas beberapa lapis sel.

b. Korteks

Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks tersusun oleh sel-sel yang susunannya longgar, yang menghasilkan ruang di antara sel-selnya disebut rongga antarsel. Rongga antarsel bermanfaat untuk proses pertukaran gas. Dinding-dinding sel pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses pertukaran gas. Di samping itu, di dalam sel korteks kadang-kadang terdapat butir-butir zat tepung.

c. Endodermis

Endodermis merupakan bagian dari jaringan akar yang terdiri atas satu lapisan sel. Pada arah radial dan transversal lapisan dinding sel endodermis terdapat penebalan yang dihasilkan dari endapan zat yang disebut suberin. Zat suberin (gabus) memiliki sifat kedap air (tidak dapat ditembus). Penebalan pada dinding sel jaringan endodermis tampak berupa titik-titik yang disebut titik caspary. Deretan titik caspary selanjutnya membentuk pita caspary. Penebalan oleh lapisan gabus menyebabkan dinding selnya sukar untuk dilalui air, sedangkan air harus melalui lapisan endodermis agar mencapai silinder pusat. Oleh karena itu, air mengambil jalan lain, yaitu melalui lapisan endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan. Sel-sel endodermis yang dinding selnya tidak mengalami penebalan ini disebut sel penerus. Dengan adanya sel penerus, air dapat mencapai silinder pusat tanpa harus mengalami hambatan lain. Dilihat dari letaknya, endodermis memiliki peranan untuk lewatnya air yang mengandung unsur hara dari korteks menuju silinder pusat. Oleh karena itu, endodermis memiliki bentuk dan susunan sel yang khas.

d. Stele (Silinder Pusat)

Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan beberapa jaringan lain. Berkas pengangkut yang membentuk silinder pusat, yaitu xilem, floem, dan perisikel. Letak xilem dan floem pada silinder pusat tumbuhan monokotil berselingan tersusun secara teratur sehingga membentuk jari-jari atau radial (berbentuk lingkaran). Pada tumbuhan dikotil, xilemnya terletak di pusat akar dan floemnya mengelilingi xilem. Oleh karena itulah, lapisan ini disebut silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floemnya terdapat lapisan kambium. Fungsi lapisan kambium ke arah luar yaitu untuk membentuk bagian kulit, sedangkan ke arah dalam untuk membentuk bagian kayu. Selain ke empat lapisan akar di atas, pada lapisan terluar dari akar, yaitu di lapisan terluar silinder pusat, juga terdapat perisikel atau perikambium. Perisikel ini merupakan jaringan khusus yang berfungsi untuk membentuk percabangan pada akar.
Struktur Fungsi Akar Tumbuhan
Struktur Fungsi Akar Tumbuhan

Fungsi Akar Tumbuhan

  1. Jangkar serta dukungan tanaman
  2. Menyerap dan mengalirkan air dan mineral
  3. Produk toko fotosintesis (karbohidrat, gula, protein)
  4. Musim dingin kelangsungan hidup tanaman keras
  5. Makanan dan pakan
  6. Perambatan
  7. Pengendalian erosi tanah

Struktur Bagian Luar Akar (Morfologi akar)

Struktur bagian luar akar disebut juga (morfologi akar) terdiri dari antara lain:
  1. Leher atau pangkal akar –
    ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
  2. Ujung akar –
    ialah titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar  atau disebut juga dengan kaliptra.
  3. Batang akar –
    ialah bagian akar yang terletak antara leher akar serta ujung akar.
  4. Cabang-cabang akar –
    ialah bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang namun keluar dari akar pokok.
  5. Serabut akar –
    ialah cabang-cabang akar yang halus serta mempunyai bentuk serabut.
  6. Rambut akar atau bulu-bulu akar –
    ialah penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang sesungguhnya dan akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.
  7. Tudung akar ( kaliptra) –
    terletak paling ujung dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah.

Struktur Bagian Dalam Akar

Struktur pada bagian dalam akar disebut dengan (anatomi akar) terdiri dari, ialah sebagai berikut:
Epidermis
Susunan sel-sel epidermis rapat serta setebal satu lapis sel, dinding selnya ini mudah dilewati air. Sebagian sel epidermis ini membentuk sebuah rambut akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Bulu akar ialah modifikasi dari sel epidermis akar, yang memiliki tugas untuk dapat menyerap air dan garam-garam mineral terlarut. Bulu akar tersebut memperluas permukaan akar sehingga penyerapan dapat lebih efisien.
Korteks
Letak korteks langsung pada bawah epidermis, sel-selnya tersebut tidak tersusun rapat sehingga banyak sekali terdapat ruang antarsel yang memiliki peran dalam pertukaran gas. Sebagian besar korteks ini dibangun oleh jaringan yang disebut dengan jaringan parenkim. Korteks ini memiliki fungsi ialah sebagai tempat menyimpan makanan.
Endodermis
Endodermis ialah sebuah lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sebagian besar sel endodermis tersebut mempunyai bagian layaknya pita yang mengandung gabus (zat suberin) ataujuga zat lignin. Bagian tersebut disebut dengan sebutan pita kaspari. Sel-sel endodermis tersebut dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya juga membentuk seperti titik-titik, yang dinamakan dengan titik kaspari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMANIS

  Zat Pemanis Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Jenis-jenis zat pemanis ada 2, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami dapat berasal dari kelapa, tebu dan aren. Selain itu juga terdapat dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis juga berfungsi sebagai penghasil energi. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan kegemukan dan penyakit kencing manis (diabetes) karena pemanis alami mengandung kalori yang tinggi. Untuk itu, batasi penggunaan zat pemanis alami. Pemanis sintetis tidak dapat dicerna tubuh karena tidak menghasilkan energi. Contohnya ialah : sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Walaupun pemanis sintetis memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami, namun kita tidak boleh menggunakan secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping. Misalnya, penggunaan sakarin yang berlebihan dapat menimbulkan rasa pahit dan menyebabkab tumor pada syaraf kandung kemih. Di Indones

KEBUTUHAN ENERGI

3. Peta Konsep Pengertian Ilmu Gizi Makanan dan Zat-zat Makanan Air Zata Aditif Makanan Kebutuhan dan Keseimbangan Energi Menyusun Menu Makanan Seimbang Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia Gangguan Sistem Pencernaan Makanan Teknologi Sistem Pencernaan Makanan Sistem Pencernaan Makanan pada hewan Ruminansia 4.  A. PENGERTIAN DALAM ILMU GIZI Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan optimal. • Nutrisi: Nutrisi atau gizi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. • Nutrisi esensial : Nutrisi yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. • Pangan : Istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan. • Statusgizi : Status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dengan masukan nutrisi. 5.  B.MAKANAN & ZAT-ZATMAKANAN Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi yang mengandung zat- zat yang diperlukan oleh tubuh d

JENIS NUTRISI

Pengertian Nutrisi Nutrisi adalah suatu subtansi organic yang ada dan di butuhkan oleh organisme yang memiliki manfaat menormalkan sistem tubuh, pertumbuhan tubuh dan juga sebagai pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi sendri mempelajari hubungan yang terjadi antara makan dan minuman akan kesehatan dan juga penyakit yang khususnya agar dapat menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu penelitian nutrisi terbatas hanya tentang pencegahan akan penyakit kurang gizi dan juga untuk dapat menentukan kebutuhan dasar dari makhluk hidup. Di dalam angka kebutuhan utnuk nutrisi dasar yang di kenal oleh dunia internasional di sebut dengan “Recommended Daily Allowance (RDA)”. Seiring dengan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan ilmu medis membuat fakta bahwa RDA belum bias mencukupi di dalam menjaga fungsi optimah yang di miliki tubuh dan juga mencegah atau juga membantu penanganan dari penyakit yang sudah kronis. Fakta dari medis yang memperlihatkan akar dari banyakn